GANGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN DAN UPAYA MENCEGAH ( OBESITAS )
Kegemukan atau obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah kesehatan.[1][2] Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m2.[3]
Kegemukan meningkatkan peluang terjadinya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit jantung, diabetes tipe 2, apnea tidur obstruktif, kanker tertentu, osteoartritis[2]dan asma[2][4][5]. Kegemukan sangat sering disebabkan oleh kombinasi antara asupan energi makanan yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan kerentanan genetik, meskipun sebagian kecil kasus terutama disebabkan oleh gen, gangguan endokrin, obat-obatan atau penyakit psikiatri. Hanya sedikit bukti yang mendukung pandangan bahwa orang yang gemuk makan sedikit namun berat badannya bertambah karena metabolisme tubuh yang lambat; rata-rata orang gemuk mengeluarkan energi yang lebih besar dibandingkan orang yang kurus karena dibutuhkan energi untuk manjaga massa tubuh yang lebih besar.[6][7]
Pengaturan diet dan aktivitas fisik masih menjadi tata laksana utama kegemukan. Kualitas asupan dapat diperbaiki dengan mengurangi konsumsi makanan padat energi contohnya makanan yang tinggi lemak dan gula, serta dengan meningkatkan asupan serat. Obat-obatan anti-kegemukan dapat dikonsumsi untuk mengurangi selera makan atau menghambat penyerapan lemak, disertai dengan asupan diet yang tepat. Apabila diet, olahraga, dan obat-obatan belum efektif, maka balon lambung dapat membantu mengurangi berat badan, atau operasi dapat dilakukan untuk mengurangi volume lambung dan/atau panjang usus sehingga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih dini dan menurunkan kemampuan penyerapan nutrisi dari makanan.[
Kegemukan adalah penyebab kematian yang dapat dicegah paling utama di dunia, dengan prevalensi pada orang dewasa dan anak yang semakin meningkat, sehingga pihak berwenang menganggap kegemukan sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius pada abad 21.[10] Kegemukan umumnya merupakan stigma di dunia modern (khususnya di Dunia barat), meskipun pada suatu waktu dalam sejarah, kegemukan secara luas dianggap sebagai simbol kekayaan dan kesuburan, dan masih dianggap demikian di beberapa bagian di dunia hingga sekarang.
oleh orang awam diidentikan sebagai kelebihan berat badan atau kegemukan. Namun secara medis, Obesitas didefinisikan memiliki kelebihan lemak di dalam tubuh. Obesitas meningkatkan risiko penyakit lain, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Dokter menggunakan BMI (body mass index) yang di dasarkan pada berat badan dan tinggi badan untuk menentukan apakah anda mengidap obesitas.
Obesitas ekstrim atau obesitas parah dikeal dengan istilah obesitas morbid. Merupakan sebuah kondisi dimana seseorang memiliki BMI di atas 40 atau lebih. Bila Anda masuk dalam kategori obesitas morbid, Anda terancam mengalami gangguan jantung yang serius.
Untuk menentukan berapa nilai BMI (Body Mass Index) anda, silahkan menggunakan Kalkulator BMI. Kemudian bandingkan hasilnya dengan data pada tabel di bawah ini:
Obesitas ekstrim atau obesitas parah dikeal dengan istilah obesitas morbid. Merupakan sebuah kondisi dimana seseorang memiliki BMI di atas 40 atau lebih. Bila Anda masuk dalam kategori obesitas morbid, Anda terancam mengalami gangguan jantung yang serius.
Untuk menentukan berapa nilai BMI (Body Mass Index) anda, silahkan menggunakan Kalkulator BMI. Kemudian bandingkan hasilnya dengan data pada tabel di bawah ini:
BMI | Status berat badan |
Dibawah 18,5 | Kurang |
18,5 – 24,9 | Normal |
25,5 – 29,5 | Kelebihan |
30,0 dan lebih tinggi | Obesitas |
Gejala Obesitas
Gejala yang berhubungan dengan obesitas antara lain:
- Sulit tidur
- Mendengkur
- Henti napas untuk sementara secara tiba-tiba saat tidur
- Nyeri punggung atau sendi
- Berkeringat secara berlebihan
- Selalu merasa panas
- Ruam atau infeksi pada lipatan kulit
- Sulit bernapas
- Sering ngantuk dan lelah
- Depresi
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab
Ada pengaruh genetik dan hormon pada berat badan. Hal yang paling mendasar adalah obesitas terjadi ketika tubuh menerima lebih banyak kalori daripada membakarnya. Kalori tersebut kemudian menumpuk dan menjadi lemak.
Obesitas biasanya merupakan hasil dari kombinasi antara faktor-faktor berikut :
- Tidak aktif secara fisik sehingga pembakaran lemak menjadi sedikit
- Makan makanan tinggi kalori, terutama makanan cepat saji
- Beberapa wanita sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan, hal ini memicu obesitas
- Kurang tidur
- Obat-obatan tertentu, seperti obat diabetes, anti kejang, antidepressants, antipsychotic, steroids dan beta blockers.
- Masalah medis lain.
Faktor risiko
Gaya hidup
Obesitas bisa terjadi karena banyak faktor, “Namun, 90% obesitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat,” kata dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Salah satu faktornya adalah karena asupan makanan yang melebihi kebutuhan tanpa diimbangi aktivitas yang cukup, atau istilah kerennya, sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak bergerak). Padahal, aktivitas yang cukup diperlukan untuk membakar kelebihan energi yang ada. Jika hal ini tidak terjadi, maka kelebihan energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak. Tapi, jangan langsung panik saat mengingat jumlah makanan yang Anda makan tadi malam. Sebab hal ini tak terjadi dalam waktu singkat, tapi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Faktor Genetik
Hal lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor genetik, yaitu sebanyak 25-35 %. Jadi, jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat obesitas, maka Anda memiliki risiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak. “Tapi faktor genetik juga berhubungan dengan masalah gaya hidup yang kurang sehat,” kata dr. Inge. Sebab jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki masalah obesitas yang disebabkan karena hal tersebut, maka hal itu juga akan memengaruhi Anda.
Faktor Lain
Beberapa hal lain yang turut berperan dalam obesitas adalah konsumsi obat-obatan tertentu –seperti obat depresi– dan faktor usia. Saat usia Anda bertambah, maka kinerja sistem metabolisme Anda akan menurun. Hal ini menyebabkan lemak menjadi lebih cepat tersimpan. Hasilnya? Tubuh Anda akan membesar.
Cara Mencegah Obesitas
Jika dulu penyakit ini hanya mengintai pria dewasa lebih tepatnya usia lanjut, sekarang ini obesitas bisa dengan mudah menyerang para remaja, anak-anak hingga balitas.
Untuk mencegah obesitas dapat melakukan tindakan sebagai berikut :
- Sering berolahraga
- Makan makanan sehat rendah lemak
- Jaga berat badan sehat anda
- Selalu konsisten terhadap perencanaan mengenai gaya hidup sehat anda sehari-hari
Ada rumus dari Dr Aman mengenai cara menghindari obesitas, yaitu "Rumus 5210". Lebih jauh lagi Dokter Aman Bhakti Pulungan, Ketua Bidang Ilmiah IDAI, memberikan penjelasan mengenai rumus ini.
5 kali (minimal) makan buah dan sayur setiap hari
Usahakan buah dan sayur selalu ada, meski buah yang harganya murah.
2 jam duduk sudah terlalu lama
Di luar waktu sekolah, anak tak boleh duduk lebih dari dua jam. Waktu menonton televisi, bermain game, dan sebagainya harus dipangkas. Kebanyakan duduk membuat metabolisme tubuh terganggu dan tidak ada pembakaran kalori sehingga memicu obesitas.
1 jam aktivitas fisik setiap hari
Selain aktivitas fisik satu jam per hari, usahakan melakukan olahraga terstruktur selama 20 menit minimal tiga kali dalam sepekan. Aktivitas fisik bisa berupa jalan, naik tangga, dan sebagainya. Kebiasaan turun dari mobil, masuk kelas, serta dijemput langsung masuk mobil lagi harus dibuang. Olahraga yang bisa dipilih seperti jalan, lari, bersepeda, dan berenang.
0 gram gula
Sesedikit mungkin mengkonsumsi minuman manis. Saat ini kebanyakan anak minum minuman yang serba manis, seperti teh dan jus. Semua itu harus dikurangi dan diganti dengan banyak minum air putih.
Nah, semoga informasi mengenai gejala dan penyebab obesitas ini bermanfaat bagi Anda yang membutuhkan. Paling tidak bisa menambah wawasan. Terima kasih dan jaga selalu kesehatan Anda
0 komentar:
Posting Komentar